Tuesday, January 20, 2009

Apakah harus kepepet dulu...?

Seorang salesman suatu hari diberi target oleh Bosnya.

Bos : " Selama 3 bulan, kamu harus bisa mencapai penjualan sebesar
Rp 150 juta, dengan bonus Rp 10 juta. "
Salesman : " Baik Bos,.."

3 bulan kemudian, salesman tersebut tidak mencapai targetnya.

Bos : " Kenapa kamu tidak bisa mencapai target ?" " Apakah bonusnya kurang
besar...?"
Salesman : " Tidak Bos, cukup besar. Tapi tolong Bos, beri saya kesempatan sekali
lagi..."
Bos : " Baik...saya beri kesempatan sekali lagi..."
Salesman : " Terima kasih..."

Bulan berikutnya, salesman tersebut tidak mencapai targetnya kembali.

Bos : " Kenapa masih belum bisa mencapai target, apakah bonusnya kurang
besar...?
Salesman : " Tidak Bos, beri kesempatan 1 bulan lagi.."
Bos : " Baik, saya beri kesempatan sekali lagi dengan syarat, kalau tidak
mencapai target, saya pecat kamu..!!!"

Bulan berikutnya, salesman tersebut bisa mencapai target.

Kenapa bisa terjadi..? Salesman tersebut bisa mencapai target karena " The Power of Kepepet "
Salesman tersebut bekerja keras dan mengubah cara kerjanya dari bulan sebelumnya, karena kalau tidak bisa mencapai target dirinya akan dipecat oleh bosnya.

Pren....
Apakah kita harus kepepet dulu, apakah kita harus menderita dulu...baru berubah...?

Pilihan kepepet adalah pilihan terakhir, jangan menjadi suatu kondisi atau situasi kepepet dulu, baru melakukan sesuatu. Mempersiapkan diri adalah hal yang terbaik daripada menunggu kepepet.

Jadi...let's do it. It's time to act...

( terinspirasi oleh Buku The Power of Kepepet, penulis Jaya Setiabudi, Gramedia dan siaran langsung di i Radio Bandung)

No comments:

Search Engine Optimization - AddMe